GENEVA: Varian Delta COVID-19 adalah peringatan kepada dunia untuk terus melawan virus itu dengan cepat sebelum ia berubah menjadi sesuatu yang lebih buruk, menurut Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO) semalam.
Katanya, varian yang sangat mudah menular pertama kali dikesan di India, kini muncul di 132 wilayah dan menjadi punca kepada kenaikan 80 peratus kematian COVID-19 di Afrika selama empat minggu terakhir.
"Delta adalah amaran - ini satu peringatan bahawa virus itu berkembang namun menuntut untuk kita bertindak sekarang sebelum varian lebih berbahaya muncul," kata Pengarah Kecemasan WHO, Michael Ryan pada sidang media.
Ketua Pengarah WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pula berkata, setakat ini, empat varian membimbangkan sudah muncul dan ia akan ada selagi virus itu terus menyebar.
Biarpun Delta sudah menular di banyak negara, Ryan mengatakan langkah-langkah yang disyorkan bagi mengawal penularan varian itu tetap berhasil.
"Langkah-langkah sama yang sudah kami terapkan sebelum ini akan menghentikan virus itu, terutama menjaga jarak fizikal, memakai pelitup muka, mencuci tangan dan elak berkunjung ke tempat yang sesak.
"Mereka berusaha menghentikan penularan Delta, terutama ketika anda mengambil vaksinasi. Tetapi kita perlu bekerja keras. Virus menjadi lebih ganas, menular semakin cepat. Tindakan kawalan masih berfungsi, namun kita perlu melaksanakan dan melakukan tindakan kawalan lebih berkesan lagi berbanding yang pernah kita lakukan sebelum ini," katanya.
Tedros mengatakan secara puratanya juga, jangkitan meningkat sebanyak 80 peratus selama empat minggu terakhir di lima daripada enam wilayah WHO.
Agensi kesihatan PBB itu secara konsisten meminta vaksin diedarkan secara lebih menyeluruh di seluruh dunia.
Setakat ini, lebih empat bilion dos vaksin COVID-19 kini sudah diberikan di seluruh dunia.
Di negara yang dianggap berpendapatan tinggi oleh Bank Dunia, 98 dos per 100 orang sudah divaksin. Bagaimanapun, di 29 negara berpendapatan rendah, jumlahnya menurun kepada 1.6 per 100 orang.
Ryan berkata, tiada peluru dan penyelesaian ajaib untuk melawan COVID-19 selain vaksin.
"Satu-satunya senjata yang kita miliki adalah vaksinasi. Masalahnya adalah kita tidak mengagihkan secara sekata ke seluruh dunia dan kita ke arah melawan diri kita sendiri," katanya. - AFP
https://www.bharian.com.my/dunia/amerika/2021/07/845388/kawal-covid-19-sebelum-varian-lebih-bahaya-muncul-who
Comments
Post a Comment